Jumat, 26 April 2013

Akuntansi Internasional


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Akuntansi Sebuah Bahasa Bisnis
Akuntansi merupakan alat komunikasi, oleh karena itu akuntansi disebut bahasa bisnis. Akuntansi dapat, dan perlu dipelajari agar dapat terjadi komunikasi bisnis antar pihak-pihak yang berkepentingan.
Mempelajari akuntansi dipersulit oleh kenyataan bahwa banyak kosakata yang digunakan di dalam akuntansi yang mempunyai arti yang hampir sama tetapi tidak sepenuhnya sama dengan arti kosakata yang digunakan sehari-hari.
Akuntansi juga menyerupai bahasa dalam hal bahwa sejumlah aturan akuntansi bersifat definitive sementara yang lain tidak.
Sejumlah aturan yang berlaku sekarang, mungkin pada masa mendatang akan dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan organisasi dan konstituennya, yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi dengan aturan yang berlaku sekarang.

1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Transaksi da data keuangan yang merupakan masukan (input) dalam sistem akuntansi masih relatif sederhana. Pada saat itu pemakai laporan keuangan mempunyai akses yang besar terhadap catatan akuntansi. Sehingga manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya, sedangkan pemakai eksternalnya menggunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen.

1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut.

Selasa, 16 April 2013

BAB 12 PENILAIAN KINERJA



12.1 Ukuran Kinerja Keuangan
            Ada dua ukuran kinerja keuangan yang digunakan secara luas oleh perusahaan-perusahaan multinasional yaitu return investasi atau return on investment (ROI) dan kinerja yang dianggarkan (budgeted performance). ROI membandingkan laba perusahaan terhadap suatu basis tertentu, sementara kinerja yang dianggarkan  membandingkan antara hasil operasi actual terhadap hasil operasi yang dianggarkan.
            Pada mulanya, studi-studiyang telah dilakukan menemukan bahwa ROI merupakan satu-satunya ukuran kinerja yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional AS dalam menilai kinerja anak-anak perusahaan mereka di luar negeri. Tetapi, dalam sebuah artikel di Havard Business Review, Robbins dan Stobauh menunjukkan keunggulan anggaran dibandingkan ROI  dalam manfaatnya untuk mengevaluasi kinerja manajerial. Menurut Choi dan Muller, ini bukan berarti bahwa untuk setiap kondisi akan lebih baik digunakan anggaran daripada ROI. ROI mungkin lebih sesuai untuk mengukur kinerja  unit dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan alokasi sumberdaya global, sedangkan pembandingan actual terhadap anggaran nampaknya lebih bermanfaat guna evaluasi manajerial dan operasi